Diposkan oleh AREMA_KITA : 24 June 2013

Seni Mengajar ala Pelatih Top Sepak Bola Dunia

Salam Satu Jiwa


"Olahraga sepakbola diakui digandrungi sebagian besar masyarakat di dunia ini. Banyak pelajaran yang sejatinya bisa kita petik dari dunia sepakbola. Salah satunya adalah seni pelatih top dunia mengembangkan potensi para pemainnya."

aRemania Arema Indonesia
Dalam sepakbola modern, para pelatih sekaligus bertindak sebagai manajer tim. Mereka memantau bakat para pemain, membesarkan pemain, serta meracik strategi sesuai potensi diri pemain. Dengan lisensi kepelatihan yang ketat, mereka dituntut memiliki kecerdasan intelektual. emosional, moral, dan sosial dalam menangani dan membina pemain. Mereka berjiwa edukatif dan memahami psikologi pemain.

Sebut saja Josep Guardiola yang mampu membesarkan Barcelona sejak tahun 2009 sampai 2012. Dari pelatih yang musim depan menangani Bayern Muenchen itu, kita bisa belajar bahwa dalam melatih atau mengajar, kasih sayang juga penting selain strategi permainan yang brilian. Di tangannya, Lionel Messi bisa menemukan potensi dan karakter permainan. Kepada Jose Mourinho, kita bisa belajar tentang rahasia melatih yang baik, disiplin, dan penuh prestasi. Begitu pula dengan Alex Ferguson yang beberapa waktu lalu memutuskan pensiun sebagai pelatih. Pemain besar semacam David Beckham dan Ronaldo takkan melupakan jasanya ketika selagi muda berada di Manchester United.

Sebagai pelatih, mereka tidak cuma menyampaikan taktik dan strategi tim, tetapi juga penggemblengan mental dan pembangunan karakter pemain. Belajar dari mereka, guru tentu tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga harus sanggup mengayomi, mengapresiasi setiap siswanya, dan memberikan contoh yang baik di dalam kelas maupun luar kelas (hlm. 13-14). Pengayoman ini tidak hanya tertujukan kepada siswa yang berperangai baik, tetapi juga berperangai kurang baik. Itulah yang dilakukan Roberto Mancini ketika berhadapan dengan Mario Balotelli yang dikenal sulit dikendalikan.

Sebagaimana pelatih top sepakbola dunia, guru dituntut memahami kepribadian setiap siswa, baik sisi positif maupun negatifnya. Kesanggupan memahami kepribadian para pemain juga dicontohkan Antonio Conte yang berhasil membawa Juventus juara Liga Italia musim 2011-2012 dan musim 2012-2013. Conte memiliki pendekatan berbeda-beda dengan nuansa edukatif dan penuh motivasi sesuai dengan karakter setiap pemainnya. Tak jauh berbeda dengan dunia pendidikan, guru pun harus mengayomi semua siswanya dari segala usia. Pengayoman ini penting dilakukan sembari memahami karakter siswa (hlm.28-29).

Kalau kita saksikan, pelatih top sepakbola dunia yang berhadap-hadapan dengan pemain yang bandel selalu memberikan sanksi atau penegakan kedisiplinan, namun mereka tidak pilih kasih. Pelatih top sepakbola dunia percaya pemain bandelnya bisa merubah diri dan tetap dimainkan apabila dinilai layak main dan telah memperbaiki sikap. Itulah yang perlu ditiru guru ketika berhadapan dengan siswa yang bandel, pemalas, dan kurang disiplin yang kerapkali ditemui dalam dunia pendidikan (hlm. 46-47).

Belajar dari pelatih top sepakbola dunia, guru harus bertindak sebagai orangtua dan sahabat. Apabila guru seperti itu, maka akan lebih bisa menyelami hati setiap siswa. Belajar dari pelatih top dunia, guru jangan hanya suka berkomunikasi dan mengapresiasi siswa yang berprestasi akademik tinggi, tetapi juga kepada siswa yang prestasi akademiknya rendah. Setiap siswa itu unik dan memiliki kelebihannya masing-masing.

Dalam hal ini, perlu disadari, setiap siswa dilahirkan dengan potensi dan keunikannya masing-masing. Pada dasarnya, setiap siswa itu cerdas. Merupakan tugas penting pendidikan untuk membantu siswa menjadi pribadi yang autentik (authentic dalam bahasa Inggris) dengan mengenali dan mengembangkan kecerdasannya masing-masing. Kata “authentic” berasal dari dua kata, yakni “autos” yang berarti diri dan “hentes” yang berarti asli. Pribadi yang autentik berarti menjadi diri sendiri. Dengan kata lain, kecerdasan siswa yang khas perlu diberi ruang aktualisasi agar tidak terpendam dan mati. Begitulah yang dilakukan para pelatih top sepakbola dunia terhadap para pemainnya. Kelebihan dan keunikan setiap pemain asuhannya senantiasa dihargai.

Bagi guru yang kreatif dan berpikir terbuka, semangat pelatih top sepakbola dunia dalam membina dan mengembangkan para pemainnya perlu diadopsi dalam proses belajar mengajar. Mereka bisa dijadikan sosok-sosok inspiratif dalam cara menjadi guru bagi siswa-siswa di sekolah. Kebahagiaan seorang guru adalah apabila mampu mengembangkan potensi siswanya. Guru akan berbahagia ketika menyaksikan siswanya memiliki kemampuan dan kecakapan untuk menjalankan kehidupan. Buku ini menarik dibaca agar guru tak sekadar puas masuk kelas dan mengajar, tetapi juga mampu membesarkan siswa-siswanya sesuai potensi yang dimiliki siswa.

Apakah Anda tertantang menjadi guru inspiratif yang menghasilkan siswa-siswi berprestasi ? Buku ini pantas berada di tangan anda.
*) Pegiat Pena Profetik Yogyakarta

Save and Share bila Berita ini menarik untuk berbagi dengan orang lain :

Tweet This ! Share On Facebook ! Share On Google Buzz ! Add To Del.icio.us ! Share On Digg ! Share On Reddit ! Share On LinkedIn ! Post To Blogger ! Share On StumbleUpon ! Share On Friend Feed ! Share On MySpace ! Share On Yahoo Buzz ! Share On Google Reader ! Google Bookmark ! Send An Email ! Lintas Berita !

ARTIKEL TERKAIT :

 
© 2016 Beranda | Indeks