Melihat dari sekian ribu Aremania yang biasa aktif mendukung kesebelasan Arema di stadion terdapat berbagai macam motif untuk datang dan meramaikan stadion. Ada yang datang hanya sekedar menyaksikan bintang pujaannya, rekreasi dengan menonton jalannya pertandingan atau memang sedari awal sudah fanatik dengan klub yang berdiri pada 11 Agustus 1987 tersebut.
Para suporter yang datang ke stadion berasal dari berbagai daerah dengan tingkat ekonomi yang berbeda pula. Ada suporter yang leluasa datang kapan saja ke stadion tanpa terhambat oleh halangan aktifitas dan kondisi sosial ekonominya, namun ada pula suporter yang tidak leluasa datang ke stadion karena terhambat oleh aktifitas dan kondisi ekonomi yang kurang mendukung.
Khusus yang terakhir ini memang dirasa sangat menyesakkan ketika hasrat untuk menonton pertandingan sudah diubun-ubun harus tertunda karena tiada dana. Bagi mereka yang bermodal nekat(baca : bondo nekat) prinsip tiada rotan akarpun jadi bisa menjadi sarana utama untuk datang ke stadion. Dengan cara mberowot(baca : menerobos antrian di pintu masuk) atau memanjat dinding stadion mereka bisa memuaskan hasrat untuk mendukung tim kesayangannya. Perkara jalur yang ditempuh adalah ilegal dan melanggar norma yang ditetapkan bisa jadi kerap diacuhkan meski hal tersebut berpotensi merugikan klub yang didukungnya.
Namun ada cara legal nan membawa manfaat bagi Aremania yang tanpa modal ataupun minim ingin selalu aktif datang ke stadion tanpa khawatir harus melakukan tindakan yang berujung pada kerugian klub. Misalnya mencoba berbisnis kecil-kecilan yang selisih keuntungannya dapat dijadikan sebagai modal untuk menonton setiap pertandingan Arema. Apa saja yang dapat dilakukan Aremania nantinya ?
1. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman merupakan hal yang biasa disajikan atau diperdagangkan didalam ataupun diluar stadion. Ada berbagai macam bentuk purwarupa makanan dan minuman yang disajikan baik makanan ringan, cemilan atau makanan pokok berkarbohidrat untuk bekal makan siang ataupun malam.
Kebetulan di Stadion Kanjuruhan ataupun Stadion Gajayana pedagang makanan dan minuman masih diperbolehkan berjualan baik didalam dan diluar stadion sepanjang mentaati peraturan yang berlaku. Ada baiknya sebelum berjualan makanan dan minuman Anda memperhatikan beberapa hal yang sekiranya membantu untuk memperlaris dagangan Anda diantaranya:
- Cuaca. Jangan berjualan makanan/minuman dingin ketika cuaca sedang hujan, dsb
- Okupansi Penonton. Semakin ramai kondisi stadion, semakin besar peluang dagangan untuk laku
- Pahami kebutuhan. Kala cuaca panas, berdagang minuman adalah salah satu solusi tepat
- Jangan berjualan makanan yang rentan akan cepat basi
- Giatlah berjualan selama sebelum atau selama jeda pertandingan. Hindari berjualan keliling ketika sudah masuk waktu pertandingan.
Di Stadion Kanjuruhan maupun Gajayana, biasanya terdapat puluhan pedagang yang berjualan di dalam maupun luar stadion. Jika Anda pedagang makanan yang membawa gerobak dagangan maka wilayah jualan Anda berada diluar stadion, terkecuali jika Anda mau repot-repot membawa sebagian barang dagangan Anda masuk ke dalam stadion dan memastikan gerobak dagangan beserta sebagian isinya masih aman untuk ditempatkan diluar. Sangat tidak mungkin membawa gerobak dagangan masuk kedalam stadion bukan?
Diluar itu Anda bisa membawa barang dagangan sembari menonton pertandingan Arema selama Anda masih bisa menjaga tata tertib dan aturan yang berlaku.
2. Perlengkapan Suporter
Kebutuhan suporter tatkala datang ke stadion beraneka ragam. Didalam atau diluar stadion mereka membutuhkan beberapa hal dasar untuk melengkapi hasratnya menonton pertandingan. Sama halnya dengan Aremania, selain makanan dan minuman Anda dapat juga membawa produk dagangan lain yang dibutuhkan oleh suporter. Misalnya perlengkapan kecil suporter seperti terompet plastik, bendera plastik kecil, bundel yang berisi gulungan dan lembaran kertas confetti, dll.
Beberapa perlengkapan tersebut dapat masuk ke dalam stadion sepanjang tidak terdapat/menggunakan komposisi bahan yang berbahaya dan dilarang masuk ke stadion. Misalnya tidak mengisi gulungan confetti dengan kerikil, batu dan semacamnya yang dapat melukai penonton atau pemain dilapangan dan sebagainya.
Jika Anda ingin berjualan di stadion hindari berjualan produk yang memiliki volume besar dan berharga mahal(kata mahal disini bisa berarti subyektif, namun kata mahal disini saya gunakan sebagai pengganti variabel harga yang sekiranya memiliki nilai diatas rata-rata uang cash yang biasa dibawa suporter ke stadion) seperti bass drum, dan semacamnya. Selain repot bagi Anda yang ingin membawanya dalam jumlah banyak kedalam stadion, juga masih belum terlalu banyaknya suporter yang datang ke stadion dengan membawa uang senilai atau lebih dari nilai produk yang ditawarkan tersebut.
3. Jasa
Selain menjual produk riil, bagi Anda yang kurang memiliki modal dapat juga memperoleh sedikit keuntungan yang dapat Anda gunakan untuk membeli tiket pertandingan-pertandingan Arema selanjutnya. Caranya, tawarkan jasa Anda kepada yang membutuhkan!
Jika Anda memiliki skill memijat, Anda dapat membuka lapak kecil diluar stadion khusus bagi para suporter yang memiliki masalah dalam kebugaran. Biasanya dialami oleh para suporter yang menempuh perjalanan jauh untuk datang ke Stadion Kanjuruhan. 2000 atau 10000 rupiah perorang tak mengapa, namun jika Anda dapat memperoleh pasien dalam jumlah banyak tak terbayang berapa keuntungan yang didapat. Modalnya pun kecil, keahlian memijat dipadu dengan beberapa perlengkapan sederhana seperti minyak kelapa, dll.
Beragam jasa lainnya dapat Anda coba kepada calon penonton lain. Misalnya bagi yang memiliki tempat tinggal di dekat stadion dapat menyewakan sebagian ruang atau halaman rumahnya untuk tempat parkir penonton. Tarif yang dibebankan biasanya sekitar 2000-3000rupiah per motor. Anda dapat bekerjasama dengan teman/kerabat lainnya jika merasa kerepotan untuk bekerja sendiri atau tidak memiliki calon lahan parkir sementara teman dan kerabat Anda memilikinya.
Dari sekian jenis jasa yang dapat Anda tawarkan, saya sendiri tidak merekomendasikan kepada Anda untuk membuka jasa peramal yang khusus ini. Misalnya, ramalan skor pertandingan, ramalan bola yang keluar(out, dsb) untuk digunakan sebagai sarana berjudi. Tak terkecuali jika Anda ingin menjadi bandarnya. Ada sekian ratus personel keamanan dalam setiap pertandingan Arema, lebih baik carilah jenis jasa lain yang dapat Anda tawarkan kepada calon penonton tanpa melanggar aturan yang berlaku.
***
Saya yakin masih banyak lagi contoh wiraswasta yang dapat digunakan Aremania sebagai sarana menonton pertandingan Arema. Khususnya bagi mereka yang tanpa modal/bermodal minim dan ingin menonton Arema secara legal dengan cara membeli tiket pertandingan.
Jika dulu semasa kecil Anda yang berkantong tipis(atau malah tiada dana sama sekali) dapat 'menggunakan' belas kasih penonton yang bertiket dengan cara nunut(baca : menumpang masuk ke stadion), kini bagi Anda yang sudah dewasa cara yang demikian sangat tidak mungkin untuk digunakan lagi. Salah-salah Anda sendiri yang terusir oleh petugas portir stadion sebelum sukses duduk di bangku tribun.
Bagi Anda yang ingin berdagang diharapkan untuk mematuhi aturan berlaku, seperti tidak menjual minuman keras(memiliki kadar alkohol seperti yang disyaratkan oleh undang-undang), petasan dan sejenisnya ataupun menjual barang berbahaya yang dapat melukai penonton/pemain(senjata tajam), dan sebagainya.
Nahhh, kira-kira apakah ada pendapat atau cara lain dari umak untuk mensiasati hasrat untuk menonton pertandingan Arema dengan modal minim atau tidak memiliki modal sama sekali secara legal ?
(sumber:memoar anak negeri)